Artikel
BERKAT PEMDES AIKMEL, KINI SALURAN AIR BERSIH BISA DIRASAKAN OLEH DUSUN CEPAK LAUK
Tidak dapat dipungkiri, air menjadi salah satu kebutuhan utama dalam hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama tiga hari, tapi manusia tidak bisa hidup tanpa minum air selama tiga hari. Namun, air bersih tidak hanya diperlukan sebagai air minum saja. Masih ada banyak lagi manfaat air bersih yang bisa dirasakan, bukan hanya bagi manusia saja, tetapi juga lingkungan sekitar.
Namun hal itu akan berbeda bilamana yang ditemukan dilapangan justru keberadaan air bersih yang tidak merata membuat Pemerintah Desa perlu untuk memutar otak memikirkan bagaimana caranya agar keterbutuhan masyarakatnya akan air bersih bisa merata di rasakan secara menyeluruh.
Keberadaan air bersih yang merata di setiap lingkungan desa lebih-lebih hingga bisa masuk ke tengah dusun-dusun atau perkampungan, tentu saja merupakan sesuatu yang wajib untuk diupayakan dan direalisasikan untuk melengkapi kesejahteraan warga masyarakat. Hal ini lah yang menjadi salah satu poin Pemerintah Desa Aikmel sekarang ini.
Berkenaan dengan masalah ketidakmerataan tersebut, Pemdes Aikmel akan terus berupaya untuk memperbaiki dan memberikan sumber air bersih yang bagus dan tentunya layak untuk dikonsumsi oleh seluruh warganya. Tentu saja tujuannya yaitu untuk meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat pedesaan khususnya masyarakat Desa Aikmel. Didalam perealisasian program ini, Pemerintah Desa Aikmel bisa dikatakan berkontribusi penuh dengan menggelontorkan Dana Desa untuk pembiayaannya hingga tuntas, dengan harapan bahwa ketersediaan air bersih ini bisa merata dirasakan oleh warga masyarakatnya.
Setelah rampung dengan Dusun Cepak Daya, program pemerataan saluran air bersih ini, kini sudah memasuki wilayah Dusun Cepak Lauk terhitung 2 (dua) minggu terakhir. Dalam pelaksanaanya, pipa akan dipasangkan melintasi setiap rumah warga sebagai saluran air bersih agar kemerataannya bisa terjamin. Untuk setiap kubiknya akan dikenakan biaya Rp 500,- untuk mengurangi agar penggunaan air bisa dimanfaatkan secara efisien artinya sesuai dengan kebutuhannya. Karena jika di gratiskan, maka masyarakat akan menggunakan air secara berlebihan sehingga menyebabkan pemborosan dan bisa berujung ‘lagi’ kepada ketidakmerataan karena tidak ada sesuatu yang memberatkan, itulah sebabnya dikenakan biaya hanya Rp 500,- per kubiknya.